Recent Posts

SELAMAT DATANG DI BLOG AGUNG WIDODO SI PUTRA AMBON

Monday, November 4, 2013

LAPORAN UJI KUALITATIF PROTEIN

LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA DASAR II
(UJI KUALITATIF PROTEIN)







Oleh:
AGUNG WIDODO
A1M012080





KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2013

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Protein adalah senyawa terpenting penyusun sel hidup, senyawa ini terdapat dalam semua jaringan hidup baik hidup maupun hewan. Fungsi biologis protein sangat beragam, antara lain sebagai pengatur, pembangun, pertahanan dan sebagai sember energi. Tidak ada senyawa lain yang fungsinya begitu beragam seperti protein. Oleh karena itu senyawa ini disebut protein, istilah yang berasal dari bahasa yunani proteios, yang berarti “peringkat satu’’ atau “yang utama’’.
Protein adalah banyaknya residu asam amino lebih besar dari sekitar 100 peptida (Wilbraham, 1992). Dengan pengertian  lain protein adalah senyawa polipeptida yang dihasilkan dari polimerisasi asam-asam amino. Jumlah molekul asam amino yang menyusun satu molekul protein berkisar dari 50-1000 unit. Struktur molekul protein tersusun  dari asam-asam amino yang bergabung satu sama lain melalui ikatan peptide
( -CO – NH - ) – NH – CH – CO – NH – CH – CO – NH – CH – CO -                                                                 
                                                   R                                  R

1.2  Tujuan
Menguji kualitaif protein dengan uji buret



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Protein adalah senyawa polipeptida yang tersusun atas satuan – satuan dasar kimia, yaitu asam amino. Dalam molekul protein, asam – asam amino ini saling berhubung – hubungan dengan suatu ikatan yang disebut ikatan peptide (-CO-NH-). Ikatan peptida terbentuk jika gugus amino (-NH2) dari satu asam amino bereaksi dengan gugus karboksil (- COOH) dari asam amino berikutnya.
-      NH – CH – CO – NH – CH – CO – NH – CH – CO –

                   R                            R
                      Ikatan peptida
Protein dapat terdiri dari 12 sampai 18 macam asam amino dan dapat mencapai jumlah ratusan asam amino (Suharjo dan Clara M.Kusharto, 2003).
Keistimewaan dari protein ini ialah bahwa strukturnya yang mengandung N disamping C, H, O ( seperti juga karbohidrat dan lemak ), S edan kadang-kadang P, Fe,dan Cu (sebagai senyawa kompleks dengan protein). Protein dalam bahan makanan tertentu sangat penting dalam proses kehidupan organisme yang heterotrof seperti hewan dan manusia. Protein alamiah mula-mula dibentuk dari asam-asam amino yang dirakit sama sekali baru oleh organisme autrotofdari unsure-unsur anorganik C, H, O, N, dan S yang ada dalam tanah atau udara.
Molekul protein yang besar menyebabkan protein mudah sekali mengalami perubahan bentuk fisik ataupun aktivitas biologisnya. Banyak agensia yang yang dapa menyebabakan perubahan sifat alamiah protein misalnya panas, asam, basa, solven organic,garam, logam berat, radiasi sinar radioaktiv.Perubahan sifat fisik yang mudah diamati, adalah terjadinya penjedalan . dalam bahan makanan tertentu bahan yang digunakan untuk menguji kandungan protein meliputi putih telur, larutan KOH dan larutan CuSO4. (Slamet Sudarmaji, 1996).
Untuk mengetahui bahwa protein tertentu memberikan  warna tertentu dengan pereaksi tertentu, sruktur dan fungsi protein akan dapat diketahui lebih jauh. Dengan terbentuknya warna, maka protein dan asam. Asam amino yang dikandungnya dapat diketahui dengan bantuan kromatografi atau elektroforesis (Darjanto, 1989).




BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
·         Tabung reaksi
3.1.2 Bahan
·         Larutan putih telur
·         Larutan KOH 10% atau larutan NaOH 40%
·         Larutan 0,1% CuSO4
3.2 Prosedur
Dimasukan 2 ml larutan putih telur dalam tabung reaksi dan Di tambahkan 2 ml larutan KOH 10% atau larutan NaOH 40%

Ditambahkan beberapa tetes larutan 0,1% CuSO4
Dikocok sampai benar-benar tercampur

Amati perubahan yang terjadi
 










BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan
Sampel
+ larutan 40% NaOH
+ larutan 0,1% CuSO4

Putih telur (putih bening)

Tidak mengalami perubahan warna (putih bening)

Kurang lebih 15 tetes mengalami perubahn warna, putih bening menjadi ungu (dibagian atas)

4.2 Pembahasan
Protein terdapat pada semua sel dan merupakan komponen terpenting dalam semua reaksi kimia, rata - rata 2/3 dari berat kering suatu sel terdiri dari protein. Setiap protein merupakan polimer asam amino. Asam - asam amino dalam protein disambung dengan ikatan peptida yang merupakan ikatan kovalen amida yang terbentuk oleh gugus α-karboksil dan α-amino.
Pada praktikum uji kualitatif protein ini akan diamati adanya protein pada larutan putih telur melalui uji biuret
Pada uji biuret, awalnya larutan putih telur berwarna putih bening, kemudian ketika ditambahkan dengan 40% NaOH, larutan tidak berubah warna putih bening, setelah itu ketika ditambahkan dengan 5 tetes CuSO4, larutan berubah menjadi berwarna ungu pada bagian atasnya. Dalam hal ini terbentuknya warna ungu  menunjukkan bahwa pada larutan putih telur tersebut mengandung protein.
Dalam uji biuret, bila suatu peptida dan protein dimasukkan kedalam larutan encer kuprisulfat dalam basa kuat, maka warna biru pucat pada larutan akan berubah menjadi violet. Warna yang terbentuk sama dengan warna yang dibentuk oleh biuret, bila diperlakukan sama seperti pada praktikum kali ini, sehingga uji ini dinamakan uji biuret.
                           NH2 - C - NH - C - NH2
        O            O
           Biuret
            Reaksi ini positif terhadap ikatan - ikatan peptida, dan terhadap protein yang telah terhidrolisis sempurna memberikan hasil yang negatif ( Darjanto, 1988).




BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
·         Dari percobaan yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan bahwa putih telur mengandung protein. Ini ditunjukkan saat ditambahkan larutan 40% NaOH tetap bening. Kemudian ditambahkan larutan 0,1% CuSO4 sehingga terjadinya perubahan warna menjadi ungu pada bagian atas. Dan larutan berubah menjadi seperti jel.

5.2 Saran
·         Dalam melakukan praktukim ini penting memperhatikan prosedur kerja untuk ketepatan hasil praktikum agar hasilnya tidak salah, agar tidak terjadi pengulangan.
·         Dalam melakukan praktikum harus diperhatikan setiap prosedur kerja yang ada sehingga setiap acara dapat dilakukan secara maksimal.



DAFTAR PUSTAKA

Darjanto, SU.Ir.1988.Ilmu Kimia Organik.Purwokerto:Fakultas pertanian dan peternakan UNSOED.
Day, Jr.R.A.dan Underwood, A.L.1990.Analisa Kimia Kuantitatif.Jakarta:Erlangga.
Erminawati, MSc dkk. 2008. Petunjuk Praktikum Kimia Dasar II. Universitas Jenderal Soedirman: Purwokerto.
Michael Purba, KIMIA untuk SMA XII. Erlangga, Jakarta
Suharjo dan Clara, M. Kusharto.2003.Prinsip – Prinsip Ilmu Gizi. Yogyakarta:Kanisius.
Sudarmadji, Slamet. 1996. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian. Liberty Yogayakarta. Yogaykarta.
Wilbraham, Antony.C dan Michael S.Matta. 1992. Pengantar Kimia Organik dan Hayati. ITB,Bandung.
Winarno, F.G. 1995 dan 2004. Kimia Pangan dan Gizi.  PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta





LAMPIRAN
Putih Telur + KOH                 Putih Telur + NAOH                                  Hasil






UJI BAEYER                                                          
sebelum dibiarkan selama beberapa menit                              aceton + minyak sawit
aceton + minyak kelapa





Etanol + minyak kelapa (kiri)                          air + minyak kelapa (kanan)
Etanol +minyak sawit (kanan)                        air + minyak sawit (kiri)


1 komentar:

Post a Comment