LAPORAN
PRAKTIKUM
KIMIA
DASAR II
(UJI
KUALITATIF PROTEIN)
Oleh:
AGUNG
WIDODO
A1M012080
KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS
JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS
PERTANIAN
PURWOKERTO
2013
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Protein
adalah senyawa terpenting penyusun sel hidup, senyawa ini terdapat dalam semua
jaringan hidup baik hidup maupun hewan. Fungsi biologis protein sangat beragam,
antara lain sebagai pengatur, pembangun, pertahanan dan sebagai sember energi.
Tidak ada senyawa lain yang fungsinya begitu beragam seperti protein. Oleh
karena itu senyawa ini disebut protein, istilah yang berasal dari bahasa yunani
proteios, yang berarti “peringkat satu’’ atau
“yang utama’’.
Protein
adalah banyaknya residu asam amino lebih besar dari sekitar 100 peptida
(Wilbraham, 1992). Dengan pengertian
lain protein adalah senyawa polipeptida yang dihasilkan dari
polimerisasi asam-asam amino. Jumlah molekul asam amino yang menyusun satu
molekul protein berkisar dari 50-1000 unit. Struktur molekul protein
tersusun dari asam-asam amino yang
bergabung satu sama lain melalui ikatan peptide
R R
1.2 Tujuan
Menguji
kualitaif protein dengan uji buret
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Protein adalah senyawa polipeptida yang tersusun
atas satuan – satuan dasar kimia, yaitu asam amino. Dalam molekul protein, asam
– asam amino ini saling berhubung – hubungan dengan suatu ikatan yang disebut
ikatan peptide (-CO-NH-). Ikatan
peptida terbentuk jika gugus amino (-NH2) dari satu asam amino
bereaksi dengan gugus karboksil (- COOH) dari asam amino berikutnya.
-
NH – CH – CO – NH – CH – CO – NH – CH – CO –
R R
Ikatan peptida
Protein dapat terdiri dari 12 sampai 18
macam asam amino dan dapat mencapai jumlah ratusan asam amino (Suharjo dan
Clara M.Kusharto, 2003).
Keistimewaan
dari protein ini ialah bahwa strukturnya yang mengandung N disamping C, H, O (
seperti juga karbohidrat dan lemak ), S edan kadang-kadang P, Fe,dan Cu
(sebagai senyawa kompleks dengan protein). Protein dalam bahan makanan tertentu
sangat penting dalam proses kehidupan organisme yang heterotrof seperti hewan
dan manusia. Protein alamiah mula-mula dibentuk dari asam-asam amino yang
dirakit sama sekali baru oleh organisme autrotofdari unsure-unsur anorganik C,
H, O, N, dan S yang ada dalam tanah atau udara.
Molekul
protein yang besar menyebabkan protein mudah sekali mengalami perubahan bentuk
fisik ataupun aktivitas biologisnya. Banyak agensia yang yang dapa menyebabakan
perubahan sifat alamiah protein misalnya panas, asam, basa, solven
organic,garam, logam berat, radiasi sinar radioaktiv.Perubahan sifat fisik yang
mudah diamati, adalah terjadinya penjedalan . dalam bahan makanan tertentu
bahan yang digunakan untuk menguji kandungan protein meliputi putih telur,
larutan KOH dan larutan CuSO4. (Slamet Sudarmaji, 1996).
Untuk
mengetahui bahwa protein tertentu memberikan
warna tertentu dengan pereaksi tertentu, sruktur dan fungsi protein akan
dapat diketahui lebih jauh. Dengan terbentuknya warna, maka protein dan asam.
Asam amino yang dikandungnya dapat diketahui dengan bantuan kromatografi atau
elektroforesis (Darjanto, 1989).
BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1 Alat dan Bahan
3.1.1 Alat
·
Tabung reaksi
3.1.2 Bahan
·
Larutan putih telur
·
Larutan KOH 10% atau larutan NaOH 40%
·
Larutan 0,1% CuSO4
3.2 Prosedur
Dimasukan 2 ml larutan putih
telur dalam tabung reaksi dan Di tambahkan 2 ml larutan KOH 10% atau
larutan NaOH 40%
|
Ditambahkan beberapa tetes
larutan 0,1% CuSO4
|
Dikocok sampai benar-benar
tercampur
|
Amati perubahan yang terjadi
|
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Pengamatan
Sampel
|
+
larutan 40% NaOH
|
+
larutan 0,1% CuSO4
|
Putih telur (putih bening)
|
Tidak mengalami perubahan warna (putih
bening)
|
Kurang lebih 15 tetes mengalami
perubahn warna, putih bening menjadi ungu (dibagian atas)
|
4.2 Pembahasan
Protein
terdapat pada semua sel dan merupakan komponen terpenting dalam semua reaksi
kimia, rata - rata 2/3 dari berat kering suatu sel terdiri dari protein. Setiap
protein merupakan polimer asam amino. Asam - asam amino dalam protein disambung
dengan ikatan peptida yang merupakan ikatan kovalen amida yang terbentuk oleh
gugus α-karboksil dan α-amino.
Pada
praktikum uji kualitatif protein ini akan diamati adanya protein pada larutan
putih telur melalui uji biuret
Pada
uji biuret, awalnya larutan putih telur berwarna putih bening, kemudian ketika
ditambahkan dengan 40% NaOH, larutan tidak berubah warna putih bening, setelah
itu ketika ditambahkan dengan 5 tetes CuSO4, larutan berubah menjadi
berwarna ungu pada bagian atasnya. Dalam
hal ini terbentuknya warna ungu
menunjukkan bahwa pada larutan putih telur tersebut mengandung protein.
Dalam uji biuret, bila suatu peptida dan
protein dimasukkan kedalam larutan encer kuprisulfat dalam basa kuat, maka
warna biru pucat pada larutan akan berubah menjadi violet. Warna yang terbentuk
sama dengan warna yang dibentuk oleh biuret, bila diperlakukan sama seperti
pada praktikum kali ini, sehingga uji ini dinamakan uji biuret.
O O
Biuret
Reaksi
ini positif terhadap ikatan - ikatan peptida, dan terhadap protein yang telah
terhidrolisis sempurna memberikan hasil yang negatif ( Darjanto, 1988).
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
·
Dari percobaan yang telah dilakukan maka
dapat disimpulkan bahwa putih telur mengandung protein. Ini ditunjukkan saat
ditambahkan larutan 40% NaOH tetap bening. Kemudian ditambahkan larutan 0,1%
CuSO4 sehingga terjadinya perubahan warna menjadi ungu pada bagian atas. Dan
larutan berubah menjadi seperti jel.
5.2 Saran
·
Dalam melakukan praktukim ini penting
memperhatikan prosedur kerja untuk ketepatan hasil praktikum agar hasilnya
tidak salah, agar tidak terjadi
pengulangan.
·
Dalam melakukan praktikum harus
diperhatikan setiap prosedur kerja yang ada sehingga setiap acara dapat
dilakukan secara maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
Darjanto,
SU.Ir.1988.Ilmu Kimia Organik.Purwokerto:Fakultas pertanian dan peternakan
UNSOED.
Day,
Jr.R.A.dan Underwood, A.L.1990.Analisa Kimia Kuantitatif.Jakarta:Erlangga.
Erminawati, MSc dkk. 2008. Petunjuk
Praktikum Kimia Dasar II. Universitas
Jenderal Soedirman: Purwokerto.
Michael
Purba,
KIMIA untuk SMA XII. Erlangga, Jakarta
Suharjo
dan Clara, M. Kusharto.2003.Prinsip – Prinsip Ilmu Gizi. Yogyakarta:Kanisius.
Sudarmadji, Slamet. 1996. Analisa Bahan Makanan dan Pertanian.
Liberty Yogayakarta. Yogaykarta.
Wilbraham,
Antony.C dan Michael S.Matta. 1992. Pengantar Kimia Organik dan Hayati. ITB,Bandung.
Winarno, F.G. 1995 dan 2004. Kimia Pangan dan Gizi. PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
LAMPIRAN
Putih Telur + KOH Putih Telur + NAOH Hasil
UJI BAEYER
sebelum dibiarkan selama beberapa menit aceton + minyak sawit
Etanol + minyak kelapa
(kiri) air
+ minyak kelapa (kanan)
Etanol +minyak sawit
(kanan) air + minyak sawit (kiri)
1 komentar:
Siipp (o)
Thank's..
Post a Comment