Recent Posts

SELAMAT DATANG DI BLOG AGUNG WIDODO SI PUTRA AMBON

Monday, November 4, 2013

LAPORAN UJI SIFAT ASAM DAN BASA SENYAWA ORGANIK

LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA DASAR II
(UJI SIFAT ASAM DAN BASA SENYAWA ORGANIK)







Oleh:
AGUNG WIDODO
A1M012080






KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN
FAKULTAS PERTANIAN
PURWOKERTO
2013

BAB I
PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang
Asam dan basa merupakan dua golongsn zat kimia yang sangat penting. Dalam kehidupan sehari-hari, kita mengenal zat yang kita golongkan sebagai asam, misalnya asam cuka, asam sitrun, asam jawa dan lain-lain. Kita juga mengenal berbagai zat yang bisa digolongkan sebagai basa misalnya kapur sirih, kaustik soda, air sabun, air abu dan lain-lain.
Berkaitan dengan sifat asam dan basa, larutan dikelompokkan kedalam tiga digolongkan , yaitu bersifat asam, basa dan netral. Meskipun asam dan basa mempunyai rasa yang berbeda tidaklah bijaksana untuk menunjukkan keasaman atau kebasaan dengan cara mencicipinya, karena banyak diantaranya yang dapat merusak kulit atau bersifat racun.
Arrhenius mendefinisikan asam sebagai zat yang dalam air melepaskan ion H+ (pembawa sifat asam adalah ion H+) dan basa sebagai senyawa yang dalam air menghasilkan ion OH- (pembawa sifat basa adalah ion OH-).
Membedakan sifat asam dan basa suatu larutan dapat diketahui atau dilakukan dengan cara mengukur derajat keasamannya (Ph) dengan Ph paper atau ph meter, kertas lakmus, dan indikator alami.

1.2  Tujuan
Mengukur sifat asam dan basa beberapa senyawa organic menggunakan pH paper atau Ph meter.



BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Teori asam basa yang banyak digunakan dalam mempelajari kimia antara lain teori asam-basa Arrhenius, teori asam-basa Bronsted-lawry, dan teori asam basa G.N.Lewis.
Menurut Bronsted-Lawry, asam adalah suatu spesies kimia (molekul atau ion) yang dapat mendonorkan suatu proton kepada spesies kimia yaang lain atau dengan kata lain sebagai proton donor. Basa adalah suatu spesies kimia (molekul atau ion) yang dapat menerima suatu proton dari spesies kimiayang lain atau dengan kata lain sebagai akseptor.
Menurut Lewis, asam adalah suatu spesies yang dapat menerima elektron bebas, sedangkan basa adalah suatu spesies yang dapat mendonorkan pasangan elektron bebas.
Sedangkan menurut Arrhenius, asam adalah suatu zat yang apabila terlarut dalam air dapat menghasilkan ion H+ (atau H3O+). Basa adlah suatu zat yang apabila terlarut dalam airdapat mengahasilak ion OH-.
Sifat asam-basa suatu larutan dapat ditunjukkan dengan mengukur pH-nya. pH adalah parameter yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasaman larutan. Larutan asam mempunyai pH < 7, larutan basa mempunyai Ph > 7, sedangkan larutan netral mempunyai pH = 7. pH larutan dapat ditentukan dengan menggunakan (indikator universal atau dengan pH-meter).
Berkenaan dengan teori asam-basa, sifat larutan yang penting adalah kekuatan asam dan kekuatan basa. Kekuatan asam dan basa dapat diketahui dari ph larutan atau dengan menggunakan indikator asam-basa.
Indikator asam-basa adalah zat-zat warna yang mampu menunjukkan warna berbeda dalam larutan asam dan basa misalnya kertas lakmus. Lakmus akan berwarna merah dalam larutan yang bersifat asam dan berwarna biru dalam larutan yang bersifat basa. 
Senyawa asam dan senyawa basa dapat digolongkan menjadi asam kuat, asam lemah, basa kuat dan basa lemah. Kekuatan asam ditentukan oleh kemampuan menghasilkan ion H , sedangkan kekuatan basa ditentukan oleh kemampuan menghasilkan OH . Banyaknya ion H  atau ion OH yang dihasilkan, ditentukan oleh derajat ionisasi.
Keasaman suatu larutan disebabkan adanya ion H+. Konsentrasi ion hidronium [H+] dalam larutan encer umumnya sangat rendah, tetapi sangat menenukan sifat-sifat larutan, terutama larutan dalam air. Menurut penelitian, konsentasi ion H+ harganya sangat kecil, sehingga untuk menghindari kesulitan dari penggunaan angka-angka yang terlalu kecil,maka pada tahun 1909 S.P.I Sorensen mengusulkan konsep Ph ( pangkat ion hydrogen) untuk menyatakan skala konsentrasi ion H+ suatu larutan.
Reaksi suatu laritan asam denga dicampurkan dengan larutan basa adalah sebagai berikut:
HA → H  + A 
LOH → L  + OH 
Oleh karena nilai tetapan ionisasi air (Kw) relatif sangat kecil, maka sudah dapat dipastikan bahwa ion H+ dariiasam akan bereaksi dengan ion OH-  dari basa membentuk air.
 + OH  → H2O
Itulah sebabnya reaksi asam dengan basa disebut reksi penetralan. Pembawa sifat asam (H+) bereaksi dengan pembawa sifat basa (OH-) membawa air yang bersifat netral. Selanjutnya yang terjadi dengan ion negatif sisa asam dan ion positif sisa basa yaitu Ion-ion tersebut akan bergabung membentuk senyawa ion yang disebut garam. Jadi reaksi asam dengan basa menghasilkan garam dan air, sehingga reaksi asam dengan basa bisa juga disebut sebagai reaksi penggaraman.
Asam + Basa → Garam + air



BAB III
METODE PRAKTIKUM
3.1      Alat dan Bahan
3.1.1        Alat
-          Tabung reaksi                                - Cawan perti
-          Timbangan                                    - Labu ukuran 10 ml
-          Ph paper atau ph meter
3.1.2        Bahan
-          Alcohol                             - Asam asetat
-          Asam sitrat                        - Fruktosa
-          Glukosa
3.2 Prosedur
 



Masing-masing diisi dengan 1 ml larutan: alcohol, asam asetat, asam sitrat, fruktosa, dan glukosa
 
                                
 





                                                                                            



BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan
No
Bahan
ph
Gambar
Keterangan
1
Alcohol 50%
5 ml alcohol 50% + akuades 10 ml
5,5
Description: C:\Users\deby puspa\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\Ph alkohol 5.jpg
Asam
2
Fruktosa 50%
5 ml fruktosa 50% + akuades 10 ml
4
Description: C:\Users\deby puspa\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\Ph fruktosa 4.jpg
Asam
3
Glukosa 50%
5 ml glukosa 50% + akuades 10 ml
4
Description: C:\Users\deby puspa\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\Ph glukosa 4.jpg
Asam
4
Asam asetat 50%
5 ml asam asetat 50% + akuades 10 ml
2
Description: C:\Users\deby puspa\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\Ph asetat 1.jpg
Asam
5
Asam sitrat 50%
5 gram asam sitrat 50% + akuades 10 ml
1
Description: C:\Users\deby puspa\AppData\Local\Microsoft\Windows\Temporary Internet Files\Content.Word\Ph sitrat 1.jpg
Asam



4.2 Pembahasan
Sifat asam-basa suatu larutan dapat ditunjukan dengan mengukur ph-nya. Ph adalah parameter yang digunakan untuk menyatakan tingkat keasamansuatu larutan. Larutan asam mempunyai ph < 7, larutan basa mempunyai ph >7, sedangkan larutan nertal mempunyai ph=7.
Dari praktikum yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa bahan –bahan uji yang kami gunakan 4 diantaranya akurat sedangkan satunya lagi tidak akurat. Bahan-bahan yang akurat diantaranya 5 ml fruktosa 50% ditambah dengan akuades 10 ml memiliki ph 4 (asam), 5 ml glukosa 50% ditambah dengan akuades 10 ml memiliki ph 4 (asam), 5 ml asam asetat 50% ditambah dengan akuades 10 ml memiliki ph 2 (asam) dan 5 gram asam sitrat 50% ditambah dengan akuades 10 ml memiliki ph 1 (asam). Dan bahan yang setelah diuji tidak akurat adalah alkohol 96% sebanyak 5 ml yang ditambah dengan akuades 10 ml menghasilkan ph 5,5 (asam) yang seharusnya menghasilkan atau memiliki derajat keasaman (ph) basa. Hal ini terjadi karena beberpa faktor diantaranya praktikan kurang teliti dalam menentukan derajat keasaman larutan 5 ml alkohol 96% ditambah akuades 10 ml pada ph paper dikarenakan kemiripan warnanya, sebelum melakukan pengenceran, praktikan tidak mengecek kesterilan labu ukur (apakah sudah terpakai dan terkontaminasi/tidak), terjadinya kesalahan pada saat melakukan pengenceran. Beberpa faktor tersebut menjadi kesalahan yang menyebabkan bahan yang diuji tidak akurat atau tidak sesuai dengan teori yang ada.



BAB V
PENUTUP

5.1  Kesimpulan
·         ml Alkohol 50% + akuades 10 ml memiliki ph 5,5 (asam). Data ini tidak akurat. Karena bertentangan dengan teori bahwa alkohol merupakan basa
·         5 ml fruktosa 50% +  akuades 10 ml memiliki ph 4 (asam).
·         5 ml glukosa 50% + akuades 10 ml memiliki ph 4 (asam).
·         5 ml asam asetat 50% + akuades 10 ml memiliki 2 (asam).
·         5 gram asam sitrat + akuades 10 ml memiliki 1 (asam).


5.2  Saran
·         Sebelum praktikum dimulai, sebaikanya dilakukan pengecekan pada alat-alat yang akan digunakan untuk praktikum. Hal ini penting dilakukan untuk berlangsungnya praktikum, karena jika keadaan alat sudah rusak maka akan mempengaruhi pada data pengamatan.
·         Kelengkapan alat praktikum lebih ditingkatkan lagi, agar praktikum berjalan baik dan lancar.








DAFTAR PUSTAKA

Permana, ivan. 1997. Kimia untuk Kelas XI. Jakarta: Erlangga
Sudarmo, unggul. 2004. Kimia untuk Kelas XI. Jakarta: Erlangga
Purba, michael. 2006. Kimia 2B untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga
Rahardjo, sentot budi. 2008. Kimia Bebasis Ekperimen 2. PT. Tiga

Serangkai Pustaka mandiri

0 komentar:

Post a Comment